10 tahun yang lalu saya menuliskan posting singkat tentang sertifikasi bidang automasi industri di luar negeri yang diberikan oleh ISA (International Society of Automation). Beberapa teman yang bekerja sebagai automation engieneer di industri juga menyinggung sertifikasi otomasi dari TUV – Rheinland yang diakui secara internasional (misalnya di link berikut, dan berikut) dengan biaya yang cukup mahal.
Bagaimana dengan sertifikasi serupa di Indonesia?
Bersyukur, atas budi baik mantan dosen pembimbing S1 saya – Pak Josaphat Pramudijanto, saya mendapat kesempatan mengikuti pelatihan asesor kompetensi dari BNSP minggu lalu dengan fokus pada kompetensi PLC. Pada posting ini saya ingin sedikit berbagi tentang beberapa pelajaran yang saya dapatkan.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Di Indonesia, ceritanya dimulai dari pembuatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), yang dicetuskan karena adanya ketidaksinkronan lulusan sekolah atau universitas dengan dunia kerja. Singkatnya, lulusan baru tidak siap kerja. Adanya SKKNI akan membantu lembaga pendidikan atau peserta ajar untuk memastikan bahwa kompetensi (gabungan skill, knowledge, dan attitude) yang dimilikinya akan bermanfaat di dunia kerja.
Continue reading “Sertifikasi Kompetensi Bidang Automasi Industri di Indonesia”